-->

Pantai Sumur Tujuh Koba Bangka Tengah Bangka Belitung

Pulau bangka merupakan salah satu dari propinsi kepulauan di Indonesia. Propinsi kepulauan Bangka Belitung yang terdiri dari 2 pulau utama yaitu Bangka dan Belitung. Serta disekitarnya juga banyak terdapat pulau-pulau kecil lainnya. Mayoritas pulaunya berpasir putih dan masih banyak yang alami alias belum tersentuh oleh sentuhan infrastruktur yang memadai seperti hotel, restaurant dan sebagainya.

Salah satunya destunasi terbaru pantai Sumur Tujuh yang berada di Kabupaten Bangka Tengah, tepatnya sekitar 5 km dari Koba yang menjadi ibukota Kab. Bangka Tengah. Letaknya yang tidak jauh dari pemukiman membuatnya menjadi salah satu pantai favorit tujuan rekreasi warga sekitar Koba dan beberapa daerah lain.

Di pantai Sumur Tujuh juga terdapat benda bersejarah yang termasuk peninggalan jaman jepang. Yaitu tujuh buah sumur yang berdiameter 2 meter, konon sumur itu dijadikan tempat untuk menampung air laut melalui lubang didalamnya yang mengarah kelaut dan dijadikan juga sebagai tempat pembuatan garam. Proses pembuatan tersebut dilakukan dengan cara mengalirkan air laut ke dalam 7 buah sumur tersebut disaat air laut pasang. Pada saat air laut surut dan cuaca cukup panas maka akan tercipta kristal-kristal garam. Kristal-kristal tersebut kemudian diambil dan dijadikan sumber yodium untuk bumbu bahan masakan.

Sampai sekarang sumur itu masih ada, namun tidak terawat dengan baik. Bila kita melongok kedalam yang terlihat sampah-sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Terkadang ada ular dan biawak juga. Menurut sebagian orang tua dulu itulah mengapa nama pantai itu disebut dengan pantai tujuh sumur.

Tekstur pantai yang landai dan berpasir putih membuat betah siapapun yang melancong ke pantai Sumur Tujuh. Muda-mudi diseputaran wilayah Koba banyak yang nongkrong dipantai ini pada sore hari terutama hari sabtu dan minggu. Sering juga digunakan warga untuk "mukat" atau menjaring ikan dengan jaring yang biasa digunakan para nelayan. Ikannya yang didapatpun terasa segar (fresh) karena masih baru dan bebas dari pengawet ataupun formalin.

Sayangnya pantai tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan PAD Pemda Kabupaten Bangka Tengah. Semoga saja ada investor yang tertarik untuk mengembangkan aset wisata alam dan sejarah dipantai tersebut.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter